Waspada! Kasus Demam Berdarah Hampir Mencapai 16 Ribu Kasus

Ilustrasi anak terserang demam berdarah dengue (DBD). (Foto: Istimewa)

Palu Ngataku – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hampir mencapai 16 ribu kasus. Hal itu dilaporkan langsung oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi. Ia mengatakan, angka kematian akibat DBD di Indonesia tercatat 124 kasus.

banner


“Sampai minggu lalu, kasus DBD seluruh Indonesia sudah ada 15.977 kasus, mungkin sekarang sudah 16 ribu. Kasus kematian DBD ada 124 di seluruh Indonesia, paling banyak di Salatiga dan Kendal, Jawa Tengah,” kata Imran, Selasa (5/3/2024).

Ditambahkan Imran, siklus DBD mengalami kenaikan pada periode tertentu. Menurutnya, kasus DBD biasanya meningkat setiap bulan Desember sampai Februari 2024.

Baca Juga  5 Polisi di Sulteng Terbukti Melanggar Dihadiahi Rompi dan Helm Merah

“Siklus DBD di bulan Desember-Februari itu memang biasa tinggi kasusnya. Tiap tahun seperti itu,” jelasnya.

Imran menyebut, tingginya kasus DBD dipengaruhi juga oleh curah hujan. Tahun ini, katanya, Indonesia memasuki fase La Nina, artinya akan lebih banyak terjadi hujan.

“Kalau hujan sekarang, itu saya bilang nggak sopan, ya, hari ini hujan besok enggak, kemudian empat hari lagi baru hujan. Hujan seperti inilah yang membahayakan karena tampungan air tidak tergantikan,” paparnya.

“Jadi ada nyamuk yang bertelur disitu (penampungan air) lalu menetas. Lebih baik hujan terus atau hujan tiap hari, sehingga tampungan airnya terganti,” lanjut Imran.

Dikatakan Imran, hujan yang datang dan pergi seperti kondisi sekarang ini membuat nyamuk lebih banyak. Hal itu lah yang kemudian membuat kasus DBD meningkat di Indonesia.

banner

Komentar