60 Siswa Kurang Mampu Dapat Beasiswa Sekolah di Sukma Bangsa Sigi


PALUNGATAKU.COM, PALU –
Bertempat di Grand Studio Metro TV, Senin (13/6/2022) Gubernur Sulawesi Tengah H. Rusdy Mastura, melakukan penandatangan Nota Kesepahaman Bersama Yayasan Sukma, PT. MIFA Bersaudara dan PT. Bara Energi Lestari.

banner

Pada Acara Penandatangan Nota Kesepahaman, Gubernur menyampaikan bahwa Pemda Provinsi Sulawesi Tengah akan memberikan beasiswa kepada 60 anak untuk sekolah di Sukma Bangsa, Kabupaten Sigi.

Menurut Gubernur Sulteng, bantuan Beasiswa tersebut, ditujukan bagi para siswa yang kurang mampu.

“Kami memprioritaskan pendidikan di Sulawesi Tengah. Agar  anak-anak ini bisa bersaing dengan murid dari Jakarta,” ungkapnya.

Gubernur menilai Sekolah Sukma Bangsa bermutu dan terbukti mencetak lulusan terbaik. Diantaranya 30 orang lulusan Sukma Bangsa sukses masuk universitas terbaik Indonesia tanpa tes. 

Baca Juga  Tanpa Datang ke Kantor Polisi, Ini Aplikasi Permudah Buat Surat Kehilangan

“Kita mau anak-anak ini kalau masuk UI (Universitas Indonesia) juga tanpa tes,” papar politikus Partai NasDem itu.

Berdasrkan hal itu, Gubernur akan terus  berkolaborasi dengan Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi. Kerja sama itu untuk membahas modul pendidikan yang segar dan relevan agar seluruh siswa siap menjawab tantangan di masa depan.

 “Jadi modulnya jangan cuma itu-itu saja. Kita mau suasana baru,” ujarnya.

Sementara pihak Yayasan Sukma menandatangani nota kesepahaman untuk memberi beasiswa bagi 125 siswa baru. Kerja itu menggandeng Pemerintah Daerah Sulawesi Tengah, PT MIFA Bersaudara, dan PT Bara Energi Lestari.

 “Terdiri dari 60 anak di Palu yang akan mulai masuk pada Juli 2022,” jelas Direktur Eksekutif Yayasan Sukma Ahmad Baedowi.

 Ahmad menyebut PT MIFA Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari yang menyediakan beasiswa untuk anak-anak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tengah yang memberi beasiswa bagi murid di Sulawesi Tengah. 

Kegiatan tersebut juga dihadiri Ketua DPRD Provinsi Sulteng Ibu Dr. Nilam Sari Lawira, M.Si, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Yudiawati Vidiani. (*/**)



banner

Komentar