Penindakan Illegal Fishing, Ditpolairud Amankan Tiga Pelaku Asal Gorontalo di Teluk Tomini

Palu Ngataku – Ditpolairud Polda Sulteng mengungkap kasus destructive fishing di wilayah perairan Teluk Tomini, Desa Sijoli, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.

Penindakan ini dilakukan oleh tim Subdit Gakkum dipimpin oleh Aipda Yova N. Gintu dengan melibatkan empat personel yang menggunakan dua unit kapal.

banner

Menurut keterangan dari Dirpolairud Polda Sulteng melalui KBO Ditpolairud AKBP Ridwan mengatakan, berawal dari tim subdit gakkum melakukan penyelidikan dengan melaut di perairan tersebut dan mendapati pelaku yang sedang menggunakan bahan peledak untuk menangkap ikan.

“Sekitar pukul 09.00 WITA pada hari Minggu 18 Agustus 2024, tim mendengar bunyi ledakan bom ikan sebanyak tiga kali dan menemukan pelaku di atas kapal, sementara dua pelaku lainnya sedang menyelam untuk mengambil ikan hasil peledakan,” ujar AKBP Ridwan saat memimpin konferensi pers, Kamis (22/8/2024).

Baca Juga  Kapolda Sulteng Irjen Dr. Agus Nugroho Jadi Irup Hari Bhayangkara ke-78

AKBP Ridwan menjelaskan, dalam penangkapan ini, tim mengamankan tiga pelaku, dengan inisial I (41), D (37), dan K (48), yang semuanya berasal dari Desa Torsiaji, Kecamatan Popayato, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo.

Selain itu, tim juga menyita barang bukti berupa kapal kayu, mesin tempel, kompresor, tabung kompresor, selang kompresor, regulator, fin katak, dayung, kacamata selam, dan bahan peledak, jelas Dirpolairud.

“Ketiga pelaku beserta barang bukti dibawa ke Pantai Desa Labuan, Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong, yang berjarak sekitar empat mil laut dari tempat kejadian,” terangnya.

Atas perbuatannya pelaku terancaman hukuman sesuai Pasal 84 Ayat 1 Jo Pasal 8 Ayat 1 UU RI Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman penjara hingga 6 tahun.

Baca Juga  Ditpolairud Ungkap Kasus Destructive Fishing di Kabupaten Banggai, Pelaku Terancam 6 Tahun Penjara

KBO Ditpolairud Polda Sulteng mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlibat dalam praktik perikanan yang merusak lingkungan dan ilegal.

“Kami minta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian sumber daya laut dengan mematuhi aturan perikanan yang berlaku. Jangan ragu untuk melaporkan aktivitas ilegal kepada pihak berwenang demi menjaga keberlanjutan ekosistem perairan kita,” tegas KBO Ditpolairud.

banner

Komentar