Palu Ngataku –
Ilustrasi Rest Area. (Foto: Istimewa)
Direktur Pengelolaan Gedung dan Fasilitas PT JMRB Tita Paulina Purbasari menerangkan, pihaknya menyiapkan sejumlah skema rekayasa lalu lintas (lalin) di dalam rest area serta memaksimalkan kapasitas parkir kendaraan seiring dengan meningkatnya arus lalin.
Menurutnya, skema rekayasa lalu lintas bakal diterapkan bila terjadi kepadatan di dalam rest area atau sedang diberlakukan one way di jalan tol.
Di samping itu, skema rekayasa buka-tutup rest area pun akan diberlakukan sesuai dengan diskresi pihak kepolisian jika terjadi kepadatan hingga on ramp.
“Salah satu cara untuk mengurai kepadatan di dalam rest area yaitu dengan menerapkan sejumlah skema rekayasa arus lalu lintas dan memaksimalkan kapasitas parkir kendaraan. Kami mengupayakan penambahan toilet fungsional agar mengurai antrean,” tambahnya.
Selanjjutnya, pihaknya juga telah menambah toilet fungsional sebanyak 588 bilik sehingga total menjadi 1.772 bilik, juga memastikan kecukupan dan menambah pasokan air bersih di toilet dan sarana ibadah.
Masih dari penuturannya, penambahan toilet fungsional di rest area adalah implementasi dari instruksi Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Di samping penambahan toilet fungsional, PT JMRB juga telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk memastikan kecukupan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan menempatkan SPBU modular di 18 rest area di ruas Jasa Marga Group.
Lalu SPBU, rest area di ruas Jasa Marga Group pun menyediakan layanan pengisian daya kendaraan berbasis listrik.
Total, ada 15 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di rest area di ruas Jasa Marga Group. ***
Komentar