Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid R. Yotolembah, M.Si. (Foto: Ro Adpim Setdaprov Sulteng/Palu Ngataku)
Palu Ngataku – Strategi komunikasi pemerintahan di era digital mengalami banyak perubahan sebagai dampak dari perkembangan Internet of Things (IoT).
Akibatnya pola-pola komunikasi linear mulai digeser dengan pola-pola komunikasi simetris yang kental dalam aktivitas humas pemerintahan.
“Melalui workshop ini Saya harap dapat membantu peserta untuk mengenali dan mempelajari seputar perkembangan pola komunikasi dan kehumasan terkini,” ucap Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Dr. Farid R. Yotolembah, M.Si.
Harapan ini Ia sampaikan ke peserta workshop kehumasan yang berlangsung pada Rabu (21/6), di MAN 2 Palu.
Kegiatan diikuti 50 peserta yang bertangunggjawab sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) dan petugas informasi pada OPD masing-masing.
Di kesempatan itu, Staf Ahli Farid memberi selamat dan apresiasi dari Gubernur Rusdy Mastura ke jajaran dinas kominfo provinsi atas keberhasilan meningkatkan capaian indeks keterbukaan informasi publik Sulteng dari 73,54 ke 78,11 poin.
Begitu juga terhadap hasil monev keterbukaan informasi publik yang baru-baru ini menetapkan Sulteng dengan predikat “informatif.”
Selanjutnya staf ahli meminta supaya PPID dapat betul-betul memperisai masyarakat dari penyebaran informasi hoax.
“Dari bangun sampai tidur kembali, Kita selalu diperhadapkan dengan komunikasi. Olehnya melalui workshop ini semoga peserta dalam memberitakan informasi bersikap amanah sehingga bertanggungjawab dan dapat dipercaya publik,” pungkasnya membuka acara.
Dalam workshop ini, peserta dibekali materi terkait strategi komunikasi di era digital dan tata cara penyusunan konten pemberitaan pemerintah.
Nampak hadir Kepala Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik Provinsi Sulteng Sudaryano R. Lamangkona, S.Sos, M.Si bersama 3 narasumber yakni praktisi pengelolaan media Widi Wihartono dan Singgih Aji Abiyuga, keduanya dari Direktorat Pengelolaan Media Kementerian Kominfo dan Akademisi Universitas Tadulako Dr. Ahmad Herman.
Source: Ro Adpim Setdaprov Sulteng
Komentar