Palu Ngataku – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memproyeksikan kenaikan signifikan pada pendapatan daerah di tahun anggaran 2025. Gubernur Sulteng, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, membeberkan penyebab lonjakan itu saat menghadiri Rapat Paripurna Masa Persidangan III Tahun Kesatu DPRD Sulteng, Senin (14/7/2025).
Dalam rapat yang digelar di ruang utama DPRD Sulteng tersebut, Anwar menyampaikan proyeksi pendapatan daerah Sulteng pada APBD 2025 bakal mencapai Rp5,754 triliun. Angka itu disebutnya mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, didorong oleh berbagai sektor strategis.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan sebesar Rp2,537 triliun, pendapatan transfer Rp3,178 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp38,274 miliar,” ungkap Anwar dalam paparannya.
Anwar menjelaskan, kenaikan itu tidak lepas dari pesatnya pertumbuhan ekonomi Sulteng pada kuartal I 2025 yang mencapai 8,69 persen. Pertumbuhan ini berkontribusi sebesar 1,6 persen terhadap perekonomian nasional dan 24 persen untuk perekonomian Pulau Sulawesi.
Menurutnya, sektor industri pengolahan, khususnya hilirisasi nikel, menjadi salah satu penyumbang utama pertumbuhan ekonomi daerah. Sektor-sektor lain seperti pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan sinergitas pembangunan dengan pemerintah pusat dan investor juga ikut mendorong kenaikan pendapatan.
“Capaian pertumbuhan yang tinggi ini menjadi modal kuat bagi kita untuk mencapai target pembangunan tahun 2025, khususnya target pertumbuhan ekonomi di kisaran 10 sampai 10,5 persen,” ujarnya optimis di hadapan anggota DPRD dan jajaran eksekutif Pemprov.
Rapat paripurna itu dibuka langsung oleh Ketua DPRD Sulteng, H. Arus Abdul Karim. Sejumlah anggota dewan dari berbagai fraksi, Sekretaris Provinsi Dra. Novalina, M.M, para staf ahli gubernur, asisten, dan kepala perangkat daerah turut hadir.
Pembahasan Rancangan Perubahan Kebijakan Umum APBD serta Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2025 ini menjadi momentum penting dalam merancang langkah-langkah strategis pembangunan Sulteng ke depan.












Komentar