Titip Pesan Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Tiwaa Ajak Warga Jaga Kerukunan dan Toleransi

Palu Ngataku – Upaya pencegahan masuknya paham radikalisme dan intoleransi terus dilakukan Satgas Madago Raya di wilayah Kabupaten Poso. Melalui pendekatan sambang silaturahmi, aparat kepolisian menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk bersama menjaga keamanan dan ketertiban.

Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (26/8/2025) di Jalan Trans Sulawesi, Desa Tiwaa, Kecamatan Poso Pesisir. Bhabinkamtibmas Desa Tiwaa, Brigpol Sutriansyah, melaksanakan sambang silaturahmi ke rumah tokoh agama setempat, H. Manan.

Dalam kesempatan tersebut, Brigpol Sutriansyah menyampaikan pesan-pesan kamtibmas yang berfokus pada pentingnya menjaga kerukunan antarwarga. Ia menekankan perlunya kebersamaan masyarakat dalam menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Desa Tiwaa.

Selain itu, Bhabinkamtibmas juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi masuknya paham radikal yang bisa merusak tatanan kehidupan beragama maupun berbangsa. Ia menegaskan, generasi muda harus dilindungi dari pengaruh yang dapat memecah belah persatuan.

Baca Juga  Cegah Bahaya Radikalisme, Dai Kamtibmas Beri Pembinaan Remaja Saka Bhayangkara

“Tetaplah menjaga kerukunan antarumat beragama, karena hal ini menjadi kunci utama dalam membangun keamanan di desa kita. Jangan sampai ada celah yang bisa dimanfaatkan kelompok tertentu untuk menyebarkan paham intoleran,” pesan Brigpol Sutriansyah.

Tokoh agama Desa Tiwaa, H. Manan, menyambut baik kunjungan tersebut. Ia mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang rutin menjalin komunikasi dengan masyarakat. Menurutnya, hal ini menjadi bentuk nyata kedekatan Polri dengan warga.

“Kami berterima kasih atas kunjungan Bhabinkamtibmas. Dengan adanya silaturahmi ini, hubungan antara tokoh masyarakat dan pihak kepolisian semakin harmonis, dan kami bersama-sama siap menjaga keamanan desa,” ujar H. Manan.

Melalui kegiatan seperti ini, Satgas II Preemtif Madago Raya berharap sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat bisa terus ditingkatkan. Dengan begitu, wilayah Poso tetap kondusif dan terhindar dari ancaman radikalisme maupun intoleransi.

banner

Komentar