Palu Ngataku – Lembaga adat Poboya mengharapkan kehadiran Pemerintah Provinsi Sulteng untuk mencari solusi yang tepat atas permasalahan antara masyarakat Poboya dengan PT. CPM serta mendukung Kepolisian dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif, Senin (10/10/22).
Permasalahan antara masyarakat penambang di Poboya dengan PT. CPM telah berlarut-larut dan belum mendapatkan win solution. Permasalahan tersebut terjadi dikarenakan keinginan masyarakat Poboya untuk melakukan penambangan di tanah yang dianggap ulayat dan atau adat telah dikuasai sepenuhnya oleh PT. CPM.
Adapun aksi yang terjadi pada hari Minggu tanggal 18 September 2022, merupakan aksi spontanitas masyarakat semata yang kemungkinan disebabkan tidak adanya ruang bagi masyarakat Poboya untuk beraktivitas melakukan penambangan yang menjadi sumber mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari hari.
Lembaga adat Poboya dan seluruh tokoh tokoh di Kelurahan Poboya, menginginkan kehadiran Pemerintah Provinsi Sulteng agar segera hadir untuk memediasi permasalahan tersebut, Selain itu akan terus mendukung Kepolisian RI dalam menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Provinsi Sulteng. (*/**)
Komentar