Ustadz Sofyan Tsauri Eks Napiter dan Eks Anggota Polri, Berikan Ceramah Tangkal Paham Radikal di Morowali Utara

Ustad Sofyan Tsauri mantan narapidana teroris (napiter) dan Eks Anggota Polri. (Foto: Istimewa)


Paku Ngataku
– Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol. Drs. Rudy Sufahriadi mendatangkan seorang penceramah, Ustad Sofyan Tsauri yang juga mantan narapidana teroris (napiter) ke Morowali Utara. 

banner


Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Polri khususnya Polda Sulteng dalam membentengi personelnya dari pengaruh Radikalisme dan Intoleransi.


Ceramah dalam rangka pencegahan radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tengah guna mewujudkan Polri yang Presisi tersebut dipusatkan di gedung pesparawi beteleme Kecamatan Lembo Kabupaten Morowali Utara dan dihadiri oleh  seluruh personel gabungan Polres Morowali dan Polres Morowali Utara beserta Bhayangkari, Rabu (14/03/2023).


Kegiatan diawali dengan sambutan dari  Kapolres Morowali AKBP Suprianto, S.I.K., M.H.  mengatakan, ucapan selamat datang kepada Ustadz Sofyan Tsauri yang telah datang berkunjung dan memberikan ceramah kamtibmas kepada personil Polri Polres Morowali Utara dan Polres Morowali yang hadir.

Baca Juga  Polda Sulteng Apresiasi, Kampanye Hari Pertama Aman dan Lancar


Suprianto menyampaikan, bahwa di Operasi Madago Raya tahun 2023 untuk target seluruh DPO sudah tertangkap semua, maka tahap selanjutnya adalah tahap pemulihan, ucap Kapolres.


Dalam ceramahnya Al Mukarram Ustadz Sofyan Tsauri menyampaikan bahwa kejahatan yang dibungkus dengan Agama adalah kejahatan yang sempurna, bahkan Ulama mengatakan jika ingin menguasai individu atau orang lain maka bungkuslah setiap kejahatan dengan Agama.


“Konflik itu ibarat api, ketika api itu masih kecil maka dapat ditangani dengan mudah namun ketika api sudah besar bahkan membakar sebuah properti maka terasa akan sulit untuk dipadamkan,” ucap Ustad Eks Napiter yang juga mantan anggota Polri tersebut.


Pancasila Ibarat Ruh (Substansi) dari ajaran agama Islam yang dalam prakteknya sama ketika Rasulullah SAW hijrah ke madinah kemudian membuat sebuah kesepakatan untuk menyatukan kelompok dan bangsa yakni piagam madinah,” ujarnya.

Baca Juga  Hari ke Lima Ops Lilin Tinombala, Tercatat 8 Kasus Laka Lantas Satu Meninggal Dunia


UIN Syarif Hidayatullah pernah mengeluarkan jurnal bahwa ada 10 persen ASN yang terpapar paham padikal bahkan ada 2/3 persen mahasiswa yang setuju dengan didirikannya negara khilafah,” ucapnya.


Sebelum menutup ceramahnya Ustadz Sofyan Tsauri  mengharapkan kepada seluruh personil yang hadir  agar Jangan salah cari Ustadz, jangan cari guru dan jangan salah cari mentor Agama yang apabila salah maka akan menjerumuskan kepada Kebathilan dan Jangan salah tempat dalam menyekolahkan anak yang dapat membangun karakter yang berideologi Radikal.


“Semoga personil Polres Morowali Utara dan Polres Morowali beserta Bhayangkari dalam lindungan Allah SWT dan terjauh dari paham-paham Radikal karena sejatinya sifat atau paham radikal merupakan tangga dari tangga-tangga kejahatan” tutupnya. ***

banner

Komentar